6/19/2013

The Times Th. 1980

_________________

1980

_________________

Kamar pribadi seorang gadis kecil bernama Chamomillie Vinczentio itu luar biasa terang, namun badai di luar membuat suasana dalam kamar itu menjadi luar biasa suram. Tak tahan, gadis kecil itu pergi keluar dari kamarnya itu, dilihatnya kedua orang tuanya sedang berbicara di ruang tengah yang masih saja luar biasa besar.

Felix Vinczentio dan Jeanne Vicnzentio, orang tua gadis kecil itu sedang berbicara berdua sambil meminum teh yang terlihat sudah setengah dingin. Terdiam, gadis kecil itu langsung bertanya kepada kedua orangtuanya.

"Mom, Linda dimana?"

"Linda, nak? Dia sudah kembali ke Brimmingham saat kau tertidur, too bad, eh? Tenang, my dear... Bermainlah dengan adik-adikmu"
Terlihat dari paras wajahnya, gadis kecil itu tidak puas dengan jawabannya, dengan terpaksa pun dia pergi ke adiknya yang paling tua, satu tahun dibawah dirinya, Mintheise Huville Vinczentio. 

"Ada apa kak?"
Mint masih duduk di sebuah ruang tamu mini di dalam rumahnya, memang keluarga Vinczentio begitu kaya. Mint adalah gadis kecil yang sangat sensitif berambut pirang layaknya dirinya. Mint memang selalu mempertahankan sifat kolotnya, namun Mint tidak begitu berlebihan dan memancarkan paras wajah jijik jika bertemu dengan muggle, jadi Mint adalah salah satu adik favoritnya.

"Tidak dik, aku hanya bosan, Linda sudah pergi ke rumahnya.."

"Ara, memang Linda sangat menyenangkan kan kak?"

"Ya.... Oya, suatu saat disaat kamu berbeda dari yang lain dimanapun itu... Apakah kau akan berusaha kabur, Mintheise-sis?"
Wajah gadis kecil bernama Chamomillie itu terlihat serius, dia memang ingin bertanya kepada adiknya yang selalu menyelesaikan masalah-masalahnya.

"Hmm... Kalau kakak memang nekad, kenapa tidak? Berbeda, kalau memang terlalu berbeda, kakak sendiri yang bisa terjepit"
Mint tersenyum setelah meneguk segelas teh yang ada di meja depannya itu, senyumannya hanya agar Chamomillie lebih tenang.

"Begitu ya, dik? B-b-baiklah..."
Kata-kata yang dilontarkan gadis yang bernama Chamomillie itu langsung tegang dan ragu-ragu dalam sesaat. Namun dia tahu bahwa apa yang dikatakan adiknya benar. Maka dia pun pergi keluar dari kamar adiknya itu dan berjalan di lorong-lorong rumahnya untuk berpikir sejenak akan pilihannya itu.



Masih berlanjut :3

0 comments: